Director : Tiwa Moeithaisong (Ghost Legacy), Yuthlert Sippapak (Heaven 11 & Hell No. 8)
Casts : Akarin Akaranitimetharat, Artit Tangwiboonpanitch, Chayanee Thitimool, Panita Thammawattana,Patcharee Tabtong
Thailand terkenal dengan film-film horor yang sangat menyeramkan. Namun, tren Thailand yang terkenal sebagai pencipta film horor, tergantikan oleh film komedi romantis yang sekarang menjadi tren baik di Thailand, maupun di Indonesia. Ada sebuah film horor Thai yang berhasil mendobrak tren komedi romantis dan menjadi pencetus serta menciptakan tren film horor omnibus. Film itu adalah 4Bia. Film omnibus adalah sebuah film yang terdiri dari beberapa film pendek. Sejak rilis dan suksesnya 4Bia, banyak bermunculan film Thai horor omnibus, seperti Phobia 2, Haunted Universities, Still, Four dan masih banyak lagi, salah satunya adalah Heaven and Hell. Film ini terdiri dari tiga film pendek. Ketiga film ini banyak menggunakan shot-shot dari cctv, sehingga menghasilkan efek seperti sebuah found footage yang sudah tidak asing bagi mereka yang sudah menonton seri Paranormal Activity.
Ghost Legacy
Film ini bercerita tentang seorang pria tua yang meninggal dan cucunya, yang ternyata sepasang kembar siam mendatangi rumah tersebut untuk mendengarkan tentang kesaksian pembunuh sang kakek, pembacaan wasiat dan juga pembagian warisan. Saat mereka tinggal di rumah sang kakek, mereka merasa tidak nyaman dan muncul berbagai kejadian yang aneh yang ternyata membantu mereka memecahkan misteri pembunuhan sang kakek.
Secara teknis, film ini paling menarik dan terkuat di antar tiga film. Ketika menonton film ini, kita benar-benar seperti sedang menonton found footage. Perbedaannya dengan Paranormal Activity adalah angle pengambilan gambarnya menarik dan sinematis. Film ini disajikan dalam hitam putih dengan warna agak kebiruan dan bergaris-garis. Hal lain yang menarik dari film ini adalah film ini disajikan ala silent film. Silent film adalah film tanpa dialog, yang dialognya dituliskan dalam layar hitam tepat sesudah adegan tersebut. Film ini tidak diam seutuhnya tanpa suara, masih ada sound effect dan instrumen-instrumen menegangkan selama film. Film ini tampil menarik dan fresh. Itulah hal yang membedakan film ini dengan film horor lainnya. Akan tetapi, penyajian ala silent film ini juga berpotensi membosankan dan membuat cerita untuk susah dimengerti penonton karena penceritaan film ini kurang visual dan penonton hanya dicekoki informasi lewat tulisan yang muncul di layar hitam. Alur cerita yang tidak selalu kronologis juga membuat penonton kebingungan, tetapi di akhir cerita akan dijelaskan kejadian-kejadian yang sebelumnya terlewatkan.
Score : 6/10
Heaven 11
Film ini memiliki beberapa cerita. Pertama, tiga orang karyawan mini market yang dibunuh. Kedua, tukang cctv yang mengutak-ngatik kamera cctv di mini market tersebut. Ketiga, seorang siswi yang ternyata anak dari pemilik mini market menjaga mini market tersebut. Tukang cctv dan siswi tersebut diganggu oleh arwah para karyawan.
Cerita film ini sangatlah aneh dan sangat sulit untuk dimengerti. Setiap kali ceritanya mulai bisa dimengerti, selalu ada kejadian aneh dan membuat bingung para penonton. Film ini sempat menampilkan tukang cctv yang sebenarnya sangat tidak berpengaruh di cerita ini dan membuat penonton bingung karena terasa ada cerita di dalam cerita. Ada beberapa momen yang cukup menegangkan dan selalu ada masalah yang menghampiri pemeran utama, (I guess) siswi tersebut. Masalah yang selalu berdatangan itu bagus, tetapi masalahnya kebanyakan tidak logis dan berakhir seperti film ini dipanjang-panjangkan dengan paksa. Ada dua atau tiga kali di mana saya merasa film ini sudah habis, tetapi ternyata dugaan saya salah. Film ini mencoba melucu di beberapa tempat dan sayangnya tidak lucu. Penempatan humor pun ada yang tidak pas, seperti di tengah-tengah adegan yang menegangkan dan membuat ketegangan tersebut buyar begitu saja. Film ini harus belajar banyak dari "In The End" dalam Phobia 2 yang berhasil menyuguhkan ketegangan dan komedi secara bergantian dengan pas. Time space dari film ini juga terasa berantakan. Tidak jelas kejadian yang mana yang terjadi duluan atau belakangan. Keanehan film ini semakin lengkap dengan penampakan hantu yang seperti zombie dan tidak jelas yang mana hantu dan yang mana yang masih manusia. Visual dalam film ini juga biasa saja, tidak ada yang spesial. Malah pergerakkan kamera yang cukup kasar menganggu.
Score : 3/10
Hell No. 8
Film ini bercerita tentang seorang wanita penghuni lantai 8 yang dibunuh oleh debt collector di dalam lift. Petugas lift dan cctv mencoba membetulkan lift dan cctvnya. Petugas cctv ini adalah petugas cctv yang ada di film kedua. Akan tetapi, arwah dari wanita ini terus meneror mereka tanpa henti.
Film ini memiliki cerita yang paling jelas dan mudah dimengerti. Kesimpelan dari film ini juga dapat diubah menjadi horor komedi dengan mudah. Film ini memiliki momen-momen yang mengejutkan dan mencekam, diimbangi pula dengan komedi yang walaupun terkadang jayus dan maksa tetapi tetap menghibur. Film ini paling sedikit menggunakan shot-shot dari kamera cctv. Film ini menampilkan visual-visual yang cukup menarik di tengah kegelapan dan terasa cukup nyata. Visualnya juga mendukung sebuah komedi yang tidak klise. Film ini juga memiliki beberapa masalah dengan logika, seperti liftnya sebenaranya rusak atau tidak, waktu yang dibutuhkan lift untuk turun ke lantai satu. Terlepas dari semua itu, film ini menghibur dan berhasil menutup film ini dengan baik (walaupun tidak megah).
Score : 6/10
Ketiga film ini memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Film pertama dengan visualnya yang menarik, film kedua dengan durasi yang berlebih dan film terakhir dengan horor komedinya sudah cukup untuk saling melengkapi sebagai sebuah tontonan yang menarik. Akan lebih baik lagi jika film kedua dibuat lebih simpel dan hubungan di antara tiga film tersebut dikembangkan karena film pertama terlihat sedikit dianaktirikan. Contohnya, judul dari film pertama tidak ada hubungannya dengan judul Heaven and Hell dan film pertama tidak memiliki hubungan secara langsung dalam bentuk apapun dengan film kedua atau ketiga. Jika mau ada yang berhubungan ya harusnya dibuat semua memiliki hubungan. Jika sebagian saja yang miliki hubungan, sebaiknya dibuat tidak ada hubungan sama sekali.
Overall : 5/10
No comments:
Post a Comment