Saturday, November 17, 2012
[Review] My Name Is Love (2012) : Ada Apa dengan "Love" ?
Director : Wasin Pokpong
Casts : Arak Amornsupasiri, Jazz Chuancheun, Khom Chuan Chuen, Thunyasupan Jirapreechanon
Film Thailand cukup laris di bioskop tanah air dua tahun terakhir ini bisa dibilang disebabkan oleh absennya film Hollywood dan diawali boomingnya sebuah film Thai, yaitu Crazy Little Thing Called Love. Sebelum CLTCL, bioskop tanah air sudah cukup banyak mengimpor film Thai, tetapi setelah CLTCL film Thai mulai mendapat perhatian yang lebih besar. CLTCL disutradarai oleh Puttipong Promsaka Na Sakolnakorn dan Wasin Pokpong. Setelah CLTCL, Puttipong telah menyutradari sebuah film yang berjudul 30+ Single On Sale yang juga telah rilis di Indonesia. Kali ini Wasin Pokpong juga menyutradarai sebuah film yang berjudul My Name Is Love. Ada sebuah kesamaan di film kedua mereka, yaitu aktor utamanya adalah Arak Amornsupasiri.
Film ini bercerita tentang Q, seorang pria yang populer di masa sekolahnya menyukai Kerr, tetangganya yang dulu pernah ia tolak karena dulu tetangganya tersebut gendut dan jelek. Namun sekarang keadaan terbalik, Kerr adalah wanita populer, sedangkan Q hanyalah seorang salesman. Di saat ia sedang melihat-lihat profil fb Kerr, tiba-tiba muncul perintah-perintah aneh yang memaksa dia untuk membukanya. Ia pun membuka dan mendaftarkan dirinya di website tersebut. Ternyata ia mendaftar sebagai seorang cupid di MyNameIsLove.com. Ia harus menyelesaikan tugasnya atau ia tidak akan pernah bisa mengungkapkan perasaannya kepada siapapun.
Film ini menyuguhkan visual-visual yang indah. Pengambilan angle dan flare di beberapa tempat sangat menarik. Sama seperti film Thai kebanyakan, durasi dua jam membuat film ini terasa sangat lambat. Ditambah lagi beberapa sesi menyanyi yang hampir menyelesaikan satu buah lagu, hal tersebut membuat film ini terasa sangat lambat. Akan tetapi, beberapa lagu tersebut membuat hati penonton tersentuh dan menjadi sweet moment. Instrumen-instrumen galau yang menyertai momen-momen terasa pas dengan scene-scene yang ada. Makna-makna yang ingin disampaikan film ini terasa dan berhasil menutupi sebagian dari kejayusan film ini.
Film ini juga berhasil membuat penonton tertawa terbahak-bahak, walaupun terkadang dialog dan lawakannya agak lebay, garing dan juga gombal. Editing dan sound effectnya yang agak lebay juga berhasil mengundang tawa. Ya itulah salah satu ciri khas film Thai yang terasa.
Film ini memberi info yang tidak disia-siakan dan memberi kejutan yang tidak terduga. Keunggulan dan ciri khas film Thai adalah keunyuannya dan hal tersebut berhasil ditunjukkan dalam film ini. Banyak adegan-adegan yang sweet dan symbolic tanpa memberikan adegan romantis yang klise.
Secara keseluruhan, film ini cukup menarik dan sangat menghibur. Akan tetapi, endingnya terasa dipaksakan demi mencapai ending yang diinginkan. Film ini juga memiliki sedikit masalah dengan logika ceritanya dan kurang jelas diceritakan, sehingga penonton akan sedikit bingung dengan beberapa hal. Akan lebih baik jika film ini membahas lebih banyak tentang perusahaan MyNameIsLove tersebut karena perusahaan dan peraturan-peraturannya agak kurang jelas dan kurang konsisten.
Film ini tidak sefresh dan selucu Crazy Little Thing Called Love, hal tersebut juga terasa di film 30+ Single On Sale. Mungkin jika kedua sutradara tersebut bersatu kembali, mereka akan menghasilkan film yang lebih fresh. Film ini bukanlah film terbaik Thai di tahun ini, tetapi film ini cukup berhasil memberi hiburan tersendiri. I enjoy the moment when I watched this film and laughed a lot.
Overall : 6/10
YOU WILL LIKE IT IF :
- you like romantic comedy film
- you like Thai film
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment