Saturday, February 2, 2013

[Review] Mama (2013) : Mother's Love in Horror Treatment


Director : Andres Muschietti
Casts : Jessica Chastain, Nikolaj Coster-Waldau, Megan Charpentier, Isabelle Nélisse, Daniel Kash

Mama adalah sebuah film adaptasi dari sebuah film pendek yang berjudul sama dan juga disutradarai oleh sutradara yang sama, Andres Muschietti. Mama merupakan debut penyutradaraan dari Andres Muschietti. Film ini awalnya direncankan untuk rilis Oktober 2012, tetapi perilisan film ini diundur ke Januari 2013. Film pendek "Mama" bisa dilihat di sini.

Victoria dan Lilly akhirnya berhasil ditemukan oleh pamannya, Lucas setelah lima tahun menghilang tanpa jejak. Akan tetapi, Lucas kesulitan untuk memperoleh hak asuh mereka karena Jean, saudaranya juga ingin merawat mereka, ditambah lagi Lucas hanyalah seorang pelukis yang tidak terkenal dan pacarnya, Annabel adalah seorang personel band rock. Akhirnya Lucas berhasil memenangkan hak asuh atas Victoria dan Lilly dengan bantuan seorang psikiater Dr Dreyfuss, yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan Victoria dan Lilly. Lima tahun berjuang hidup sendirian, Victoria dan Lilly awalnya tidak bisa menjalani hidup layaknya anak seumuran mereka. Mereka menjadi sangat liar. Beruntungnya, Victoria sebelumnya berumur tiga tahun telah terbiasa menjalani hidup sebagai manusia bisa lebih cepat beradaptasi. Dr Greyfuss pun melakukan terapi untuk mengembalikan mereka hidup seperti anak seusianya sambil mencari tahu siapa yang membantu mereka bertahan hidup selama ini. Victoria dan Lilly mengatakan bahwa "Mama" lah yang menyelamatkan mereka. Teror dari "Mama" pun dimulai sejak Victoria dan Lilly tinggal bersama Lucas dan Annabel.

 
Mama cukup berhasil memuaskan sebagai sebuah film horor. Film ini menyuguhkan ketegangan dan kejutan, semua yang anda ekspektasikan dari film horor ada di film ini. Jessica Chastain bermain dengan baik di film ini. Akan tetapi, Isabelle Nélisse yang berperan sebagai Lilly berhasil menjadi bintang di film ini. Ia berperan sangat baik sebagai anak yang liar dan agak gila menyeramkan seusianya di usianya yang masih sangat belia. Sosok Mama berhasil digambarkan menjadi sosok yang menyeramkan. Sayangnya, sosok Mama tidak terlihat terlalu menyeramkan di saat penonton bisa melihat secara keseluruhan sosok Mama yang sebenarnya.

Layaknya film horor lainnya, film ini memiliki beberapa hal yang kurang masuk akal sehingga masih menyisakan pertanyaan walau film sudah selesai. Film horor tidak memiliki peraturan yang pasti, tetapi sang pembuat film lah yang membuat aturan tersebut. Jika aturan tersebut tidak begitu jelas, penonton akan mempertanyakan beberapa bagian filmnya. Perubahan gaya hidup, perilaku dan tubuh Victoria dan Lilly juga terasa kurang masuk akal. Victoria dan Lilly bertransformasi dari anak yang kucel, kering kerontang dan berjalan dengan empat kaki (dua tangan dan dua kaki) berubah menjadi anak yang berpakaian rapi, berjalan dengan dua kaki dan tubuh yang normal untuk anak seusia mereka hanya dalam beberapa sesi terapi.


Secara keseluruhan, Mama cukup memuaskan dari segi horornya di tengahnya gersangnya film horor di bioskop akhir-akhir ini. Ketika melihat trailernya, saya sangat tertarik untuk menonton film ini dan filmnya setidaknya berhasil memenuhi ekspektasi saya. Sebenernya saya ingin memberi nilai yang lebih tinggi lagi, tetapi saya menemukan "cara" untuk menyelesaikan film ini hanya dalam lima menit dan tanpa sosok Mama :p

P.S. : Standar saya untuk film horor cukup tinggi. Jika menurut saya tidak menakutkan, mungkin bagi sebagian orang film tersebut sangat menakutkan.

Score : 6/10

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...